BUAHATIKU - sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral. Dalam analisis makanan, mineral akan tertinggal sebagai kadar abu jika sampel makanan tersebut dibakar sempurna. Kadar abu ini menggambarkan banyaknya mineral yang tidak dibakar menjadi zat yang dapat menguap.
Mineral dibagi menjadi 2, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah > 100 mg sehari. Sementara itu, mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah <190 gram sehari. Unsur yang termasuk dalam mineral makro adalah kalsium, fosfat, magnesium, nutrisi, klo, kalium, dan sulfat. Sedangkan yang termasuk mineral mikro adalah zat besi, seng, tembaga, iodium, mangan, flour, molibden, dan kobalt semua itu akan saya jelaskan satu persatu dibawah ini.
1. Nutrisi (na)
Natrium berfungsi dalam menjaga keseimbangan air dan elektrolit (adam basa) didalam sel, maupun dalam cairan ekstraseluler, termasuk plasma darah. Mineral ini juga diperlukan untuk membawa impuls saraf. Natrium terdapat di cairan ekstraseluler dan sebanyak 30-40 % berada di dalam tulang. Natrium mudah diserap di lambung maupun usus halus. Organ yang berperan penting untuk mengeluarkan dan mempertahankan Natrium dalam tubuh adalah ginjal. Kurang lebih 99,5%natrium diserap kembali oleh ginjal. Kebutuhan natrium dalam tubuh tergantung keadaan tubuh itu sendiri. Kebutuhan natrium untuk pertumbuhan berbeda dengan kebutuhan natrium untuk sekresi. Kebutuhan natrium juga tergantung pada kebutuhan kalium dalam diet. Kekurangan natrium dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian, misalnya pada kasus disertai. Natrium diantaranya terdapat pada buah apel betah, bayar, avokad, tomat, melok, pepaya, Lebak, mangga, dan semangat.
2. Kalium (k)
Kalium berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik seperti halnya natrium. Mineral ini terletak dalam cairan intraseluler dan sebagian besar terikat oleh protein. Kalium diperlukan pada proses penyerapan amino oleh sel dan untuk membantu metabolisme karbohidrat. Kalium terutama diekskreasikan oleh ginjal. Penurunan kadar kalium berat diantaranya terjadi pada penyakit paru-paru, kekurangan kalori protein, dan sia-sia hepatitis. Buah dan sayuran yang mengandung kalium adalah pisang, apel, bayam, jambu biji, jeruk nipis, mangga, melon, dan tomat.
3. Klor (CI)
Klo selalu dikonsumsi dalam bentuk garam dapur (NaCI). Namun, mineral ini juga terdapat dalam apel dan wortel.klor disekresikan didalam lambung dalam bentuk HCI dan berfungsi untuk membantu mencerna protein oleh pepsin. Kekurangan klo dapat menimbulkan dehidrasi. Misalnya pada anak yang sering muntah-, ultah sehingga banyak mengeluarkan cairan.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium sangat penting dan berperan besar dalam metabolisme tulang, kontraksi atau aktifitas otot, fungsi saraf, proses pengumpulan darah, dan fungsi kekebalan. Sebagian kecil kalsium tu
Anggapan diganti oleh magnesium dan natrium. Kebutuhan kalsium anak umur 7-12 buah sebanyak 400 mg/hari, umur 1-9 tahun sebanyak 500 mg/hari, umur 10-15 tahun sebanyak 700 mg/hari, dan umur 16-18 tahun sebanyak 600 mg/hari.
Sebanyak 99% kalsium didalam tubuh terdapat pada tulang dan sisa nya terdapat pada jaringan lunak. Didalam cairan tubuh, jumlah kalsium tidak banyak tetapi sangat penting untuk mengatur irritabilitas jaringan. Kadar kalsium serum normal berkisar 10-12 mg%. Buah dan sayuran yang mengandung kalsium adalah avokad, apel lemot, mangga, bayam. Blewah, jambu biji, kacang panjang, tomat, nanas pisang raja, pepaya dan lobak.
5. Fosfor (P)
Fosfor terdapat dalam jaringan keras dalam jumlah yang lbih sedikit dibandingkan dengan kalsium. Namun, dijaringan lunak, jumlah Fosfor lebih banyak dibandingkan dengan kalsium. Kebutuhan Fosfor tubuh umumnya dapat dipenuhi dalam rata-rata hidangan. Mineral ini diantaranya terdapat pada wortel, tomat, pisang, apel, nanas, bayam, avokad, dan pepaya.
6. Magnesium (Mg)
Magnesium merupakan unsur penting bagi tubuh, seperti halnya Fosfor, mineral ini di perlukan untuk pembentukan tulang dan terdapat pula pada jaringan lunak.kebutuhan tubuh akan mineral ini belum jelas. Namun, konsumsi sebanyak 250 mg/hari sudah dianggap memenuhi mineral harian bagi orang dewasa. Ibu hamil dan menyusui membutuhkan Magnesium lebih banyak. Yaitu sekitar 400 mg/hari. Sementara itu, kebutuhan Magnesium bayi dan anak diperkirakan 150 mg/hari. Air susu ibu mengandung cukup Magnesium untuk kebutuhan bayi. Hidangan rata - rata masyarakat umumnya sudah memenuhi kebutuhan Magnesium. Mineral ini terdapat pada pepaya, wortel, bayam, apel, selada air, nanas dan loba.
7. Sulfur (S)
Sulfur merupakan komponen dari beberapa jenis zat gizi yang esensial, sperti asam amino dan vitamin B1. Beneran juga merupakan bagian dari insulin, glutation sel darah merah, dan otot. Unsur ini didalam tubuh merupakan bagian dari molekul organik. Didalam tubuh unsur ini berada dalam kondisi tereduksi (SH atau S) dan tidak dalam bentuk teroksidasi. Biasanya kebutuhan Sulfur selalu dapat terpenuhi dari bahan makanan. Kebutuhan dan metabolisme zat Sulfur tidak banyak diketahui.
8. Zat Besi (Fe)
Zat besi merupakan mikrolemen esensial bagi tubuh. Semua sel mengandung zat besi, tetapi hemoglobin darah dan otot mempunyai konsentrasi zat ini lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi bayi relatif tinggi, karena adanya pertumbuhan yang cepat dan jaringan yang baru. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Zat besi diantaranya terkadang pada bayam, avokad, apel, jambu biji, nanas, pepaya, wortel, mangga, pisang, selada air, sedangkan dan tomat.
9. Yodium (I)
Zat yodium merupakan komponen dari jaringan keras tulang dan gigi. Pengaruh flour terutama pada fase pembentukan gigi ketika masih dalam jaringan ikat. Flour juga berperan untuk melindungi dentin dan email gigi dari serangan karies gigi. Namun, kelebihan flour juga menyebabkan gigi tidak sehat sempurna. Meskipun gigi tahan terhadap kerusakan akibat karies dentis, tetapi permukaan dentin dan email menunjukan daerah-daerah cekungan seperti erosi yang berwarna kuning kecoklatan atau disebut mottled enam.
10. Tembaga (Cu)
Tembaga, erupakan komponen dari beberapa jenis enzim dalam sistem pembentukan sel darah merah, pembentukan tulang, dan reaksi redoks. Metabolisme zat besi juga membutuhkan elemen Cu.
11. Kabolt (Co)
Kabolt merupakan elemen penting untuk tubuh, karena merupakan komponen dari struktur vitamin B12. Meskipun demikian metabolisme kabolt tidak terjadi dalam tubuh kita. Hal ini disebabkan vitamin B12 hanya dapat disintetis oleh mikroflora usus.
12. Seng (Zn)
Beberapa jenis enzim memerlukan Zn dalam menjalankan fungsinya, bahkan banyak enzim yang mengandung Zn dalam struktur molekul nya. Zn juga mempunyai peranan penting dalam pembenahan sel. Tubuh manusia mengandung seng yang terdapat pada sel darah merah, pankreas, lima, hati, dan ginjal.
0 comments: